Kamis, 22 Oktober 2015
- See more at: http://strategimanajemen.net/2008/03/31/positive-mindset-dalam-empat-level-gelombang-otak/#sthash.7FbXcs0X.dpuf
Posted by
dokter klinik
0 Comments
Positive Mindset dalam Empat Level Gelombang Otak
Dalam tulisan mengenai Law of Attaction (Hukum Tarik Menarik) — yang bisa Anda baca disini dan disini — kita telah membahas mengenai betapa sesungguhnya pola pikir dan rajutan imajinasi kita memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sejarah masa depan hidup kita.
Demikianlah, jika kita selalu mampu menganyam pola pikir yang guyub dengan energi positif – dengan energi tentang keyakinan-diri, dengan pancaran optimisme yang kokoh, dan dengan sikap hidup yang selalu penuh rasa sukur – maka ada peluang besar bahwa hidup sejati kita akan benar-benar dilimpahi oleh sederet narasi tentang keberhasilan.
Sebaliknya, jika bentangan hidup kita selalu diharu-biru oleh rajutan pola pikir yang negatif – tentang bayangan kelam kegagalan, tentang rasa tak percaya diri, tentang kegamangan, dan sikap hidup yang selalu mengeluh serta menyalahkan pihak lain (tanpa mau jernih melakukan introspeksi) – maka besar kemungkinan hidup nyata kita benar-benar akan dipenuhi dengan elegi pilu kemalangan dan kenestapaan.
Itulah mengapa kaum bijak bestari memberi petuah agar kita bisa selalu melentikkan api optimisme dalam diri kita dan juga mampu merawat pola pikir positif. Positif melihat masa depan kita, positif melihat segenap tantangan yang menghadang, dan positif dalam berpikir serta berimajinasi.
Soalnya kemudian adalah : menginjeksikan daya positif ke dalam sel-sel otak kita ternyata tak semudah membikin indomie rebus. Acap ketika dihadapkan pada tantangan yang membuncah atau kerumitan masalah yang menghadang, pikiran kita langsung goyah dan berpikir : ah, saya memang tidak mampu melakukannya…..saya mungkin tidak bisa meraih impian yang saya cita-citakan…..yah, memang ini suratan nasib saya…….(Duh!).
Jadi bagaimana duuoong? Apa yang mesti dilakoni agar mentalitas positif dan spirit keyakinan itu tak langsung layu ketika badai tantangan datang menghadang? Apa yang mesti diziarahi agar virus positiv itu terus menancap dalam serat otak kita bahkan ketika lautan masalah terus menggelora, menghantam biduk perjalanan kita?
Beruntung, para ahli saraf (neurolog) telah menemukan jawabannya. Dan jawabannya terletak pada empat level gelombang otak kita. Melalui serangkaian eksperimen dan alat ukur yang bernama EEG (Electro EncephaloGram), mereka menemukan ternyata terdapat empat level getaran dalam otak kita. Mari kita simak bersama empat gelombang kesadaran itu.
Beta (14 – 100 Hz). Dalam frekuensi ini kita tengah berada pada kondisi aktif terjaga, sadar penuh dan didominasi oleh logika. Inilah kondisi normal yang kita alami sehari-hari ketika sedang terjaga (tidak tidur). Kita berada pada frekuensi ini ketika kita bekerja, berkonsentrasi, berbicara, berpikir tentang masalah yang kita hadapi, dll. Dalam frekuensi ini kerja otak cenderung memantik munculnya rasa cemas, khawatir, stress, dan marah. Gambar gelombang otak kita dalam kondisi beta adalah seperti dibawah ini.
Alpha (8 – 13.9 Hz). Ketika otak kita berada dalam getaran frekuensi ini, kita akan berada pada posisi khusyu’, relaks, meditatif, nyaman dan ikhlas. Dalam frekuensi ini kerja otak mampu menyebabkan kita merasa nyaman, tenang, dan bahagia. Berikut gambar gelombang alpha.
Theta (4 – 7.9 Hz). Dalam frekuensi yang rendah ini, seseorang akan berada pada kondisi sangat khusyu’, keheningan yang mendalam, deep-meditation, dan “mampu mendengar” nurani bawah sadar. Inilah kondisi yang mungkin diraih oleh para ulama dan biksu ketika mereka melantunkan doa ditengah keheningan malam pada Sang Ilahi. Berikut gambar gelombang otak kita ketika berada dalam kondisi theta.
Delta (0,1 – 3,9 Hz). Frekuensi terendah ini terdeteksi ketika orang tengah tertidur pulas tanpa mimpi. Dalam frekuensi ini otak memproduksi human growth hormone yang baik bagi kesehatan kita. Bila seseorang tidur dalam keadaan delta yang stabil, kualitas tidurnya sangat tinggi. Meski tertidur hanya sebentar, ia akan bangun dengan tubuh tetap merasa segar.
Nah, penyelidikan menunjukkan bahwa proses penumbuhan keyakinan positif dalam pikiran kita akan berlangsung dengan optimal jika otak kita tengah berada pada kondisi Alpha (atau juga kondisi Theta). Dalam frekuensi inilah, kita bisa menginjeksikan energi positif dalam setiap jejak sel saraf kita secara mulus. Apabila kita merajut keyakinan positif dan visualisasi keberhasilan dalam kondisi alpha, maka rajutan itu benar-benar akan menembus alam bawah sadar kita. Pada gilirannya, hal ini akan memberikan pengaruh yang amat dahsyat pada pola perilaku kita ketika berproses menuju puncak keberhasilan yang diimpikan.
Pertanyaannya sekarang adalah : bagaimana caranya agar kita bisa berada kondisi alpha?
Bagi Anda yang muslim, ada satu langkah yang mujarab : sholat tahajud di tengah keheningan malam (Jika Anda beragama Kristen, mungkin medianya adalah dengan melakukan “retreat”).
Begitulah, para kaum bijak bestari berkisah, dalam momen-momen kontemplatif ketika bersujud dihadapan Sang Ilahi, selalu ada perasaan keheningan yang menggetarkan, perasaan khusyu’ yang sungguh menghanyutkan. Saya berpikir perasaan ini muncul karena saat itu kondisi otak kita sedang berada pada gelombang alpha. Dan percayalah, dalam momen itu, kita dengan mudah bisa memasukkan energi positif dan spirit keyakinan dalam segenap pikiran kita. Dalam momen inilah, dalam hamparan kepasrahan total pada Sang Pencipta dan rasa syukur yang terus mengalir, kita bisa merajut butir-butir keyakinan positif itu dalam segenap raga kita. Dalam segenap jiwa dan batin kita.
Maka mulai malam ini………………ditengah kesunyian malam, bentangkanlah sajadah disudut rumah kita, basuhkan air wudhu, dan tegakkan sholat tahajud dengan penuh keikhlasan. Lalu, ditengah keheningan yang menentramkan, lantunkanlah harapan positif dan doa-doa itu dengan penuh keyakinan……Mudah-mudahan kita semua bisa melangkah menuju pintu keberhasilan dan kebahagiaan.Disini dan “Disana”.
Respon bisnis kita
Rabu, 21 Oktober 2015Posted by
dokter klinik
salam hebat sahabatku yang baik hati
Bagaimana Sebuah Response Mempengaruhi Perjalanan Bisnis Seseorang.
Selama kita hidup, yang namanya masalah datang silih berganti, bahkan tidak jarang sebuah permasalahan datang secara bersamaan dan cukup menguras energi dan pikiran yang kita milki,
Kebanyakan orang melihat sebuah masalah dari sudut pandang yang sangat sempit, sehingga tidak jarang bagaimanapun upaya yang dia kerahkan tak membuat permasalahan tersebut selesai,
tapi ternyata ada orang-orang yang mampu melihat sebuah masalah sebagai sebuah peluang, dimana saat orang lain mencoba menghindarinya, orang tersebut justru berpikir terbuka untuk mengatasi masalah tersebut.
- Ada yang mengatakan, nilai tukar rupiah menurun, dan menyebabkan menurunnya daya beli orang kebanyakan, orang ini hanya bisa mengeluh dan menunggu kebijakan-kebijakan pemerintah untuk segera bangkitkan perekonomian di negeri ini, dan berharap daya beli masyarakat akan segera pulih.
+ tapi di sisi yang lain, ada juga orang yg berpikir begini,
Nilai tukar Dollar sedang menguat yang menyebabkan menurunnya nilai tukar rupiah,
+ orang tersebut juga sadar, bahwa memang kebanyakan Pasar, sedang mengalami penurunan, namun ternyata dia juga melihat ada pasar yang tidak terpengaruh sama sekali dengan kondisi tersebut, justru transaksi di Pasar tersebut cenderung mengalami peningkatan,
+ Lantas apa yang dilakukan oleh orang tersebut,
sadar akan usahanya yang sedang mengalami penurunan, orang tersebut segera putar otak untuk melakukan perbaikan di sana sini, Dengan segala kemampuan dan Network yang ia miliki,
+ Dengan tegas orang tersebut merubah Strategi Marketing yang selama ini dia lakukan, orang tersebut juga mendefinisikan ulang Demography atau Karakteristik dari Target Market barunya
+ Beragam Added Value ia suntikkan ke dalam usahanya,
karena dia sadar, tak ada orang yang benar-benar membeli sebuah produk/jasa dari orang lain, Karena sejatinya, seseorang hanya membutuhkan Sesuatu untuk menyelesaikan masalah yang ia hadapi, atau sesuatu untuk mewujudkan keinginan yang ia miliki
+ Dengan merubah Target Pasar, dan Strategi marketing, kini orang tersebut telah berhasil menyelamatkan bisnisnya yang hampir tergilas oleh perubahan,
+ Tidak berhenti sampai disitu, sekarang dia telah memiliki beberapa unit bisnis yang masih relevan dengan bisnis sebelumnya, dan sekarang ini dia sudah menguasai proses bisnis dari hulu hilir, dan benar-benar memiliki kontrol atas keberlangsungan bisnis dan orang-orang yang terkait dengan bisnis tersebut
Lantas, bagaimana kabar dengan orang pertama yang hanya bisa mengeluh ?
tahukah sobat, saat ini ternyata dia tidak tinggal diam,
sekarang dia aktif untuk melakukan pergerakan di media sosial,
membuat petisi ini itu, mengkritisi pemerintahan, dan mengajak orang lain beramai-ramai menyetujui apa yang dikatakannya,
Lantas, bagaimana dengan bisnisnya ?
well, tidak banyak yang bisa diceritakan, karena sejauh ini, bisnisnya hanya begitu-begitu saja, karena waktu luang yang dia miliki, ia pergunakan untuk mengeluh dan mengkritisi, dan tidak jarang mengutuk, sesuatu hal yang dia sendiri tidak bisa berbuat banyak akan hal tersebut
so, dari apa yang baru saja saya sampaikan,
Karakter manakah yang kamu miliki ?
mindset serta pola pikir apa yang ada di dalam pikiranmu saat ini ?
Tidak ada salah dan benar,
selama kita hidup, kita masih terikat dengan hukum "RELATIF"
Benar bagi dirimu, belum tentu benar bagi orang lain,
Absolute Benar bagi dirimu, Belum tentu Benar secara Absolute bagi sebagian yang lain.
Kebanyakan orang melihat sebuah masalah dari sudut pandang yang sangat sempit, sehingga tidak jarang bagaimanapun upaya yang dia kerahkan tak membuat permasalahan tersebut selesai,
tapi ternyata ada orang-orang yang mampu melihat sebuah masalah sebagai sebuah peluang, dimana saat orang lain mencoba menghindarinya, orang tersebut justru berpikir terbuka untuk mengatasi masalah tersebut.
- Ada yang mengatakan, nilai tukar rupiah menurun, dan menyebabkan menurunnya daya beli orang kebanyakan, orang ini hanya bisa mengeluh dan menunggu kebijakan-kebijakan pemerintah untuk segera bangkitkan perekonomian di negeri ini, dan berharap daya beli masyarakat akan segera pulih.
+ tapi di sisi yang lain, ada juga orang yg berpikir begini,
Nilai tukar Dollar sedang menguat yang menyebabkan menurunnya nilai tukar rupiah,
+ orang tersebut juga sadar, bahwa memang kebanyakan Pasar, sedang mengalami penurunan, namun ternyata dia juga melihat ada pasar yang tidak terpengaruh sama sekali dengan kondisi tersebut, justru transaksi di Pasar tersebut cenderung mengalami peningkatan,
+ Lantas apa yang dilakukan oleh orang tersebut,
sadar akan usahanya yang sedang mengalami penurunan, orang tersebut segera putar otak untuk melakukan perbaikan di sana sini, Dengan segala kemampuan dan Network yang ia miliki,
+ Dengan tegas orang tersebut merubah Strategi Marketing yang selama ini dia lakukan, orang tersebut juga mendefinisikan ulang Demography atau Karakteristik dari Target Market barunya
+ Beragam Added Value ia suntikkan ke dalam usahanya,
karena dia sadar, tak ada orang yang benar-benar membeli sebuah produk/jasa dari orang lain, Karena sejatinya, seseorang hanya membutuhkan Sesuatu untuk menyelesaikan masalah yang ia hadapi, atau sesuatu untuk mewujudkan keinginan yang ia miliki
+ Dengan merubah Target Pasar, dan Strategi marketing, kini orang tersebut telah berhasil menyelamatkan bisnisnya yang hampir tergilas oleh perubahan,
+ Tidak berhenti sampai disitu, sekarang dia telah memiliki beberapa unit bisnis yang masih relevan dengan bisnis sebelumnya, dan sekarang ini dia sudah menguasai proses bisnis dari hulu hilir, dan benar-benar memiliki kontrol atas keberlangsungan bisnis dan orang-orang yang terkait dengan bisnis tersebut
Lantas, bagaimana kabar dengan orang pertama yang hanya bisa mengeluh ?
tahukah sobat, saat ini ternyata dia tidak tinggal diam,
sekarang dia aktif untuk melakukan pergerakan di media sosial,
membuat petisi ini itu, mengkritisi pemerintahan, dan mengajak orang lain beramai-ramai menyetujui apa yang dikatakannya,
Lantas, bagaimana dengan bisnisnya ?
well, tidak banyak yang bisa diceritakan, karena sejauh ini, bisnisnya hanya begitu-begitu saja, karena waktu luang yang dia miliki, ia pergunakan untuk mengeluh dan mengkritisi, dan tidak jarang mengutuk, sesuatu hal yang dia sendiri tidak bisa berbuat banyak akan hal tersebut
so, dari apa yang baru saja saya sampaikan,
Karakter manakah yang kamu miliki ?
mindset serta pola pikir apa yang ada di dalam pikiranmu saat ini ?
Tidak ada salah dan benar,
selama kita hidup, kita masih terikat dengan hukum "RELATIF"
Benar bagi dirimu, belum tentu benar bagi orang lain,
Absolute Benar bagi dirimu, Belum tentu Benar secara Absolute bagi sebagian yang lain.
Langganan:
Postingan (Atom)